Tuesday, January 27, 2015

Oppo R5 laris manis hanya dalam 5 jam saja

Oppo R5 laris manis hanya dalam 5 jam saja

Sejak diluncurkan ke publik, smartphone premium terbaru OPPO yang terbuat dari material baja -- OPPO R5 -- disambut baik. Terbukti, smartphone ini banyak diburu okeh konsumen.

OPPO Indonesia mengklaim pihaknya belum dapat sepenuhnya memenuhi tingginya angka permintaan konsumen terhadap R5. Di Bandung misalnya, smartphone OPPO R5 yang didistribusikan habis dalam waktu 5 jam saja.

"Antusiasme masyarakat bandung terhadap salah satu smartphone tertipis di dunia ini cukup tinggi, sambutan pasar sangat baik terhadap tipe ini", ujar Steven, Regional Manager OPPO Indonesia area Bandung.

Sementara itu di wilayah Jakarta, di beberapa tempat penjualan, smartphone OPPO diklaim kurang persediaannya. Seperti halnya di OPPO Experience Store Gandaria City. Menurut OPPO, ini terjadi karena adanya kendala dalam pengiriman barang.

"Ke depannya kami akan berusaha untuk memenuhi tuntutan calon konsumen kami terhadap ketersediaan OPPO R5, kami akan menambah volume pengapalan pada pengiriman berikutnya di akhir Januari ini", ujar Jet Lee, CEO OPPO Indonesia.

OPPO R5 sendiri dijual dengan harga Rp 6,5 juta. Smartphone ini mengusung desain premium dengan spesifikasi yang mumpuni. OPPO menyematkan prosesor octa-core dari Qualcomm dengan tipe MSM8939 dan arsitektur 64 bit. Prosesor yang dikenal dengan nama Snapdragon 615 ini memiliki kecepatan 1,5 Ghz pada masing–masing intinya. GPU Adreno 405 pada Oppo R5 juga dapat menunjang aktivitas untuk bermain game-game kelas berat.

Untuk kamera, Oppo R5 mengusung kamera utama 13 megapiksel (MP) Stacked CMOS dengan diafragma F2.0. Sedangkan kamera depannya 5 MP dengan diafragma yang sama. Keseluruhan sistem kamera Oppo R5 telah disertifikasi oleh Schneider Kreuznach, pengembang lensa ternama asal Jerman.

Selain itu Oppo R5 dipersenjatai fitur VOOC Rapid Charge yang merupakan solusi charger cepat, yang telah dipatenkan oleh OPPO. Tak heran jika smartphone ini menjadi buruan calon konsumen.

sumber: liputan6.com

Thursday, January 22, 2015

Info daftar promo terbaru di dafarpromo.com

Dapatkan informasi terbaru mengenai PROMO, DISKON, EVENT, KONTES, dll secara online dari Komputer atau HP anda di :

www.daftarpromo.com


Ayo!! jangan sampai ketinggalan informasi terbarunya.

Bagi pengguna android, aplikasi android daftarpromo bisa didownload dari PLAYSTORE atau cari dengan kata kunci "daftar promo" (tanpa kutip).

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.daftarpromo



Thursday, January 1, 2015

Automatic Dependent Surveillance-Broadcast System Teknologi Baru untuk Lacak Posisi Pesawat Terbang di Udara

Amerika dan Eropa akan menerapkan sistem Automatic Dependent Surveillance-Broadcast (ADS-B), untuk mengirim posisi pesawat secara berkala kepada pengawas lalu lintas udara dan pesawat-pesawat lain di dekatnya.

Tahun 2014 bukanlah tahun yang baik bagi keselamatan penerbangan, karena dua pesawat berbadan lebar jatuh ke laut, bersama 401 penumpang dan awak pesawatnya, karena penyebab yang belum jelas.


Petugas radar dan sonar di pesawat milik Angkatan Udara Australia AP-3C Orion dalam misi pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 di Samudera India

Dalam kedua kasus itu, komunikasi dengan pesawat tiba-tiba hilang, sebelum pilot-pilot itu sempat melaporkan permasalahannya. Pesawat-pesawat yang melakukan penerbangan melewati laut dan jauh dari daratan berada di luar jangkauan radar dan sistem radio di darat daratan.

Komunikasi satelit dan teknologi navigasi seperti GPS dan telpon satelit, memungkinkan komunikasi dengan pesawat udara dan menentukan lokasinya.


"Alasan mengapa kita tidak mempunyai teknologi ini di semua tempat adalah biaya," kata Michael Braasch, seorang guru teknik elektronika Universitas Ohio.

“Kemampuan mengirim pesan-pesan melalui penyedia komunikasi satelit memerlukan biaya dan sampai belum lama ini tidak ada kebutuhan mendesak untuk dapat melacak pesawat dari detik ke detik,” kata Michael Braasch.

Pilot-pilot diwajibkan melaporkan posisinya secara berkala, sehingga Pengawas Lalu-lintas udara atau Air Traffic Control (ATC) dapat terus mengetahui lokasi mereka. Namun, Dalam keadaan darurat yang memerlukan keputusan cepat, seringkali pilot tidak punya waktu untuk menelpon.

Pada awal Desember, Persatuan Transportasi Udara Internasional menerbitkan sebuah laporan yang menganjurkan, bahwa setiap pesawat dilengkapi dengan sebuah sistem yang melaporkan posisi pesawat tanpa keterlibatan pilot. Braasch mengatakan, sebagian maskapai penerbangan anggota organisasi itu enggan menerapkan anjuran itu.



“Umumnya adalah karena alasan tambahan biaya dan keharusan memasang sistem yang disetujui. Secara teknologi,tidak ada masalah. Ada sistem navigasi berdasar satelit semacam GPS, ada teknologi komuniasi satelit selama lebih dari 20-25 tahun,” lanjutnya.

Selain itu, sebagian pilot berkeberatan jika ada sistem elekronik mandiri di pesawatnya yang tidak bisa dimatikan jika terjadi kebakaran. Sejauh ini, hanya alat perekam data penerbangan yang disebut “kotak hitam” yang tidak dapat dikontrol pilot.

Braasch mengatakan, setelah bencana pesawat Malaysia Airlines bulan March lalu, jelas bahwa sesuatu harus dilakukan.

“Kita kehilangan sebuah pesawat berbadan lebar dan kita tidak tahu pesawat itu berada di mana dan dalam dunia sekarang ini, itu benar-benar tidak masuk akal,” imbuhnya.

Amerika dan Eropa sedang bersiap-siap untuk menerapkan sebuah sistem yang disebut Automatic Dependent Surveillance - Broadcast (ADS-B), yang didesain untuk mengirim posisi pesawat secara berkala, kepada pengawas lalu lintas udara dan pesawat-pesawat lain di dekatnya.

Sistem itu akan diwajibkan bagi sebagian pesawat di Eropa selambat-lambatnya tahun 2017 dan di Amerika selambat-lambatnya tahun 2020.


Sumber : Voa Indonesia