Perkembangan teknologi roket raksasa seakan meningkatkan minat para ahli untuk membuat koloni manusia pertama di luar angkasa. Kali ini target mereka bukan bulan, tetapi planet Mars. Sayangnya, banyak yang memprediksi koloni manusia pertama di luar angkasa bakal musnah dalam sekejap.
Salah satu pengusaha asal Belanda kini membuat sebuah yayasan yang akan membuat sebuah proyek prestisius untuk membangun pusat peradaban manusia di planet Mars dalam waktu dekat, tepatnya 10 tahun mendatang. Yayasan tersebut, Mars One, juga diketahui sudah membuat proposal dan rencana detail tentang pembangunan koloni di planet Merah.
Namun pihak MIT mempunyai pendapat lain terkait rencana pembuatan koloni tersebut. Berdasarkan penelitian dari mahasiswa MIT, pembangunan sebuah koloni di Mars dalam waktu dekat adalah sebuah misi bunuh diri belaka. Beragam hambatan diprediksi dapat mengancam keselamatan misi hingga astronot yang tergabung di dalamnya.
"Kru (astronot) pertama yang akan membangun koloni di Mars akan meninggal di hari ke-68," ungkap mahasiswa MIT dalam laporannya.
Terdapat setidaknya empat penyebab utama kegagalan dari misi pembangunan koloni manusia pertama di Mars, yakni masalah sumber makanan, pola cocok tanam, perlengkapan, hingga masalah transportasi.
Para astronot yang hidup di Mars diprediksi akan kehabisan makanan sebelum misi tersebut. Menurut rencana eksplorasi Mars One, para mahasiswa MIT memprediksi koloni Mars akan kelaparan dalam waktu singkat. Sementara itu, melakukan aktivitas bercocok tanam di daratan planet Merah juga bukan jawaban yang 'aman'.
Bukan karena ketidakmampuan daratan Mars untuk dijadikan lahan garapan, tetapi akibat oksigen yang diproduksi oleh tanaman pangan yang ada. Bagaimana bisa? | merdeka
Sunday, July 12, 2015
Ilmuwan : prediksi zaman es ancam manusia di tahun 2030!
Dikabarkan National Astronomy, Juli lalu, seorang Profesor bernama Valentina Zharkova mengutarakan sebuah hasil penelitian yang sangat mengejutkan. Bagaimana tidak, dia memperingatkan manusia bila zaman es akan kembali membekukan Bumi.
Berdasarkan penelitian Valentina, zaman es itu akan terjadi sekitar tahun 2030 akibat dari kacaunya siklus matahari, Daily Mail (10/07).
Perlu diketahui, matahari mempunyai siklus 11 tahunan di mana saat siklus itu terjadi, aktivitas matahari mencapai puncaknya atau sebaliknya 'tertidur'.
Nah, di siklus matahari ke-26 yang akan terjadi di antara tahun 2030-2040, aktivitas matahari akan mencapai titik terendahnya, sama seperti 370 tahun silam. Fenomena pasifnya matahari itu disebut 'Maunder Minimum'.
370 Tahun lalu, tepatnya di antara tahun 1646-1715, Maunder Minimum menyebabkan Bumi dihantam zaman es kecil. 'Tertidurnya' matahari menyebabkan kawasan Eropa mengalami musim dingin terburuk dalam sejarah. Saat itu sungai Thames di Inggris bahkan dikatakan membeku total!
Menurut Profesor Valentina, kacaunya siklus matahari itu disebabkan oleh tidak 'seiramanya' gerakan lapisan luar matahari dan lapisan dalamnya. Ketika Maunder Minimum terjadi di tahun 2030an, dua lapisan matahari itu diprediksi saling mengganggu gerakan satu sama lain.
Imbasnya, matahari tidak bisa menghasilkan energi penuh seperti biasa. Hal itu terlihat dari penurunan drastis jumlah bintik matahari. Bahkan, saat Maunder Minimum 370 tahun lalu terjadi, bintik matahari dikatakan sempat hilang sama sekali. | merdeka
Berdasarkan penelitian Valentina, zaman es itu akan terjadi sekitar tahun 2030 akibat dari kacaunya siklus matahari, Daily Mail (10/07).
Perlu diketahui, matahari mempunyai siklus 11 tahunan di mana saat siklus itu terjadi, aktivitas matahari mencapai puncaknya atau sebaliknya 'tertidur'.
Nah, di siklus matahari ke-26 yang akan terjadi di antara tahun 2030-2040, aktivitas matahari akan mencapai titik terendahnya, sama seperti 370 tahun silam. Fenomena pasifnya matahari itu disebut 'Maunder Minimum'.
370 Tahun lalu, tepatnya di antara tahun 1646-1715, Maunder Minimum menyebabkan Bumi dihantam zaman es kecil. 'Tertidurnya' matahari menyebabkan kawasan Eropa mengalami musim dingin terburuk dalam sejarah. Saat itu sungai Thames di Inggris bahkan dikatakan membeku total!
Menurut Profesor Valentina, kacaunya siklus matahari itu disebabkan oleh tidak 'seiramanya' gerakan lapisan luar matahari dan lapisan dalamnya. Ketika Maunder Minimum terjadi di tahun 2030an, dua lapisan matahari itu diprediksi saling mengganggu gerakan satu sama lain.
Imbasnya, matahari tidak bisa menghasilkan energi penuh seperti biasa. Hal itu terlihat dari penurunan drastis jumlah bintik matahari. Bahkan, saat Maunder Minimum 370 tahun lalu terjadi, bintik matahari dikatakan sempat hilang sama sekali. | merdeka
Subscribe to:
Posts (Atom)