Tuesday, August 11, 2015

Chipset baru Qualcom untuk smartphone kelas menengah hingga bawah

Chipset baru Qualcom untuk smartphone kelas menengah hingga bawah



CALIFORNIA - Perusahaan pembuat mikrosprosesor, Qualcomm, membuat chipset terbaru yang diperuntukan untuk smartphone kelas menengah hingga bawah (mid-low).

Jajaran chip tersebut memiliki nomor seri yakni Snapdragon 616, 412, dan 212. Masing-masing prosesor tersebut membawa perbaikan dari generasi mikroprosesor sebelumnya yakni Snapdragon 615, 410, dan 210.

Demikian seperti dikutip Phone Arena, Selasa (11/8/2015). Snapdragon 616 adalah CPU octa core dengan kecepatan 1,2 GHz. Sementara 412 memiliki clock speed hingga 1,4 GHz.

Grapichs Prosesing Unit (GPU) yang digunakan Adreno 405 dan Adreno 306. Dua prosesor itu juga telah mendukung sistem komputasi 32/64 bit.

Sedangkan prosesor terakhir adalah Snapdragon 212, yang memiliki kecepatan akses hingga 1,3 GHz. Dilengkapi dengan GPU Adreno 304, kendati demikian sistem komputasi yang didukungnya baru 32 bit.

Qualcomm tampaknya lebih dulu merilis prosesor berspesifikasi menengah ke bawah itu, sebelum mengumumkan kehadiran Snapdragon 820 yang bakal diusung untuk bersaing di kelas premium.

Sumber : okezone.com

Sunday, August 2, 2015

Tim Matematika Indonesia Raih dua Medali Emas di Bulgaria

Tim Matematika Indonesia meraih sejumlah medali dalam Kompetisi Matematika Internasional untuk Mahasiswa Ke-22 di Blageovgrad Bulgaria yang berlangsung 27 Juli hingga 2 Agustus 2015.

Tim Matematika Indonesia Raih dua Medali Emas di Bulgaria

Fungsi Pensosbud KBRI Sofia Dina Martina kepada Antara di London, Minggu (2/8/2015), menyebutkan Indonesia meraih dua medali emas yang disumbangkan Muhamad Al Kahfi dari ITB dan Pramudya Ananto dari UGM.

Selain itu Tim Matematika Mahasiswa Indonesia juga meraih satu medali perak yang disumbangan Made Benny Prasetya Wiranata (UGM) dan tiga medali perunggu masing-masing diraih Galih Pradananta, Brilly Maxel Salindeho dan Afif Humam dari ITB.


Sementara Willy Sumarno (UGM) dan Yusuf Hafidh (ITB) memperoleh Honorable Mention, dan sertifikat untuk Jona Marinus Manulang (UI).

Dina Martina mengatakan prestasi yang diperoleh Tim Matematika Indonesia ini adalah yang terbaik dibandingkan tahun sebelumnya sejak keikutsertaan Indonesia pada kompetisi Matematik Internasional tahun 2004. Tim RI pernah dua kali memperoleh satu emas yaitu pada kompetisi di Bulgaria tahun 2010 dan 2014.

Menyambut keberhasilan Tim Matematik ini, Dubes RI Bunyan Saptomo menjamu Tim RI makan siang di Wisma Duta sebelum kembali ke Tanah Air.

Pada kesempatan itu Dubes menyampaikan selamat dan apresiasi atas prestasi yang diraih, serta mengucapkan terima kasih kepada tim yang telah mengharumkan nama Indonesia di luar negeri.

"Prestasi ini menunjukkan Indonesia tidak kalah dari negara lainnya di bidang matematika," ujarnya.

Tim yang terdiri dari sembilan mahasiswa dengan usia antara 19-22 tahun ini dipimpin Dosen Pembina dari Universitas Pendidikan Indonesia, Siti Fatimah dan dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti Kemendikbud Fajar Pryautama.

Menurut Siti Fatimah, sembilan mahasiswa yang tergabung dalam Tim Matematik ini merupakan hasil seleksi dari sekitar 1.300 mahasiswa berbagai Perguruan Tinggi seluruh Indonesia baik negeri maupun swasta.

Peraih emas, Pramudya Ananto (22 ), yang tahun lalu mendapatkan perak dalam ajang yang sama menyampaikan tahun ini materi soal yang diujikan lebih sulit dari tahun lalu. Peserta dari Rusia dan Israel menjadi pesaing terberat.

Sementara Muhamad Al Kahfi, mahasiswa tahun pertama ITB, yang meraih emas adalah peserta termuda (19 ). Penghargaan tertinggi Grand Grand Prize pada kompetisi matematik Internasional ini diraih mahasiswa dari Moscow Institute of Physics and Technology dan St. Petersburg State University.

Di ajang internasional ini tim Indonesia bersaing dengan 326 peserta dari sekitar 75 universitas di dunia seperti Yale University (AS), Utrecht dan Leiden University (Belanda), Moscow Institute of Physics and Technology dan St. Petersburg State University (Rusia), University of Warwick (UK).

Selain itu mahasiswa dari Sharif University of Technology dan Isfahan University of Technology (Iran) Institute of Science and Technology (IST) Austria, serta Nanyang Technological University (Singapore). Salah satu peserta yang mewakili Nanyang Technological University adalah mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Universitas tersebut. (Kompas)

Lexus Kembangkan Papan Terbang Marty McFly

Masih ingat ketika Marty McFly, di film Back to The Future 2, berjalan dengan papan terbang? Lexus mencoba mewujudkannya tahun ini.

Produsen otomotif dari Toyota Motor itu dikabarkan sedang mengembangkan sebuah papan terbang yang terinspirasi dari film tersebut. Sebagai buktinya, Lexus menampilkan sebuah video tentang papan terbang itu, yang bernama Slide.


Slide, hoverboard atau papan terbang buatan Lexus
Slide, hoverboard atau papan terbang buatan Lexus

Video promo yang diposting di YouTube itu menampilkan Slide bisa membawa siapapun yang berdiri di atasnya untuk berpindah tempat. Penggunaannya hampir sama dengan memakai skateboard.

"Slide bisa terbang dengan mengandalkan superkonduktor dingin dari nitrogen cair. Ditambah bantuan magnet permanen. Di atasnya terdapat sebuah papan dari bambu untuk sandaran kaki," ujar juru bicara Lexus, dalam video tersebut.


Dilansir dari PC World, 24 Juni 2015, superkonduktor pada Slide mampu menciptakan levitasi magnetik. Sebuah Cryotat, atau perangkat untuk mengatur suhu udaha rendah, mendinginkan nitrogen cair di papan tersebut dan membuat superkonduktor selalu dingin. Ketika superkonduktor bersuhu dingin, dia menciptakan arus listrik yang dapat menahan magnet, sehingga papan bisa mengapung tanpa harus bersentuhan dengan dasarnya.

Ini artinya, untuk bisa terbang menggunakan Hoverboard, dibutuhkan permukaan jalan yang serba terbuat dari magnet. Jikat terbuat dari aspal, jangan harap papan itu bisa mengapung.

Slide diklaim tidak membutuhkan baterai atau suplai energi. Dia hanya membutuhkan magnet yang ditanam di permukaan agar bisa membuat papan mengapung, dengan memanfaatkan pertolakan antarmagnet di papan dan di permukaan.

Pihak Lexus mengatakan jika perangkat ini belum akan dijual di pasaran. Namun mereka memastikan jika uji coba akan dilakukan beberapa pekan ke depan di Barcelona. (VivaNews)